Tips Liburan ke Dubai dan Abu Dhabi – United Arab Emirates

Setelah sibuk tiada tara di kantor selama beberapa minggu ini, bawaan pengen liburan. Hayati lelah. Hahaha. Ntah kenapa ya kepikiran Jepang terus. Pengen ke sana lagi tapi pas autumn, pas daun-daun memerah semua. Jadi kebiasaan liatin tiket Jakarta-Narita di Traveloka tiap malem hihi. Semestinya bisa November ini sih, waktu load kerjaan udah berkurang. Yah apa mau dikata, ngga dapat ijin lagi ke luar-luar negri sendirian, musti nabung juga buat masa depan (huakakaka, masa depan apa sik, inflasi mulu, menurun tu nilai tabungan di bank, hlah jadi curhat).

20180428_121927.jpg

Yak, baiklah kalo gitu aku cerita tentang liburan terakhir ke Dubai aja. Kan belum sempat cerita detail dari post ini.

Jadi dalam waktu sebulan di UAE, setiap weekend, hari Jumat-Sabtu selalu aku sempatin jalan-jalan. Atau kadang Kamis malam pulang kantor ke restoran terdekat, sekedar ngerasain kuliner Timur Tengah.

Iklim gurun di UAE sih yang jadi tantangan terbesar.

Masalahnya awak ngga suka kepanasan. Di Jakarta aja bisa mencak-mencak kalo keringatan dikit, ekekeke, maaf ya rada manja. Trus-trus gimana, Lan di Dubai? Kalo ke kantor, sering nebeng bos atau berangkat pagian sebelum matahari terik. Untung jarak antara apartemen sama kantor sepelemparan batu, banyak pohon dan dapat trotoar lebar-lebar.

Continue reading Tips Liburan ke Dubai dan Abu Dhabi – United Arab Emirates

Cerita-Cerita Pakai Aplikasi GO-JEK dan Grab

gorakyat

Cerita 1: Overly-Attached Driver

Karena setiap hari berangkat dan pulang kantor naik ojek online, dan waktu itu GO-JEK lagi gencar promo, dua kali sehari aku pesan GO-JEK bayar pakai GO-PAY. Kost di Bintaro Sektor 5, kantor di Bintaro Sektor 7. Bayangin aja udah deket banget, sekali naik cuma bayar Rp 3.200,- (GrabBike). Ahahaha..

Nah, possibility buat dapat driver yang itu-itu aja kan makin besar. Karena ya area yang dekat, driver GO-JEK yang belum banyak di Bintaro dan Continue reading Cerita-Cerita Pakai Aplikasi GO-JEK dan Grab

Kelas Inspirasi – Indonesia Mengajar

I am not a teacher, but an awakener. – Robert Frost

Dear, October.

It’s super rainy lately. My favorite Nike shoes are wet and covered with mud. But, you know what, still, you got the best days.

Just last week, I experienced humbling and yet amazing event. I got myself involved in Kelas Inspirasi (Inspiration Class), an Indonesia Mengajar initiated volunteering program. How will I know I would get accepted? And in my first time, I felt nothing but blessed.

dscf8202

The concept of the program is pretty simple, in one day, the volunteers are deployed in groups to appointed elementary school and  Continue reading Kelas Inspirasi – Indonesia Mengajar

Donor Darah

Sejak sekolah di SMA Negeri 3 “Padmanaba” Yogyakarta, saya sudah memiliki keinginan kuat untuk mendonorkan darah. Pertama rasanya takut. Takut pingsan, takut jadi sakit, takut jarum yang besar, takut terinfeksi, dan… takut ditolak. Hehe.. Bapak dan kakak saya pendonor reguler di gereja. Saya pikir kalau mereka bisa, kenapa saya tidak.

Kebetulan sempat ada acara mendonorkan darah di salah satu lembaga bahasa di dekat rumah. Saya memberanikan diri mendaftar walaupun sempat diejek oleh (mantan sekarang, waktu itu) pacar saya karena menurut dia itu berisiko. Ntah risiko apa yang dia maksud. Ternyata, yang saya takutkan terjadi: saya ditolak karena berat badan di bawah 45 kg. Cukup kecewa tetapi ini kesalahan saya yang kurang mencari informasi tentang persyaratannya. Lebih lengkap mengenai syarat donor darah ada di sini: Ayo Donor.

mitos donor darah

Empat tahun setelah itu, barulah saya siap mendonorkan darah melalui kantor. Technip secara reguler tiga bulan sekali mengundang PMI untuk mendonorkan darah. Antusiame karyawan memang sangat tinggi. Sebelum petugas datang pun, Continue reading Donor Darah