Kalo bisa ngirim email wejangan ke aku delapan tahun yang lalu (a.k.a pas masih fresh graduate), aku akan bilang buat belajar dan memulai investasi reksadana atau mutual fund. Yap. Aku memang agak telat memahami dan mempelajari instrumen investasi yang cocok untuk pekerja kantoran. Sebelumnya, yang diajarkan orangtuaku agak sulit aku aplikasikan. Misal investasi tanah, harganya mahal ngga bisa dicicil dengan gajiku yang ngga seberapa. Investasi emas, buat orang slebor kaya aku yang nyimpen buku tabungan aja ngga bener, bisa rugi tu emasnya ilang.
Ngga sepenuhnya aku menyalahkan diriku yang lama sih, mengingat jaman dulu informasi tidak secepat dan semudah sekarang. Delapan tahun lalu kalo mau invest di saham atau reksadana musti ke sekuritas. Datang langsung ke kantornya. Bandingkan dengan sekarang yang daftar Single Investor Identification (SID) saja bisa lewat smartphone tanpa tatap muka, cuma upload foto selfie bareng KTP. It’s so much easier these days.
But, let’s moving forward.
